TEKS DRAMA KAMANDHAKA
Di kerajaan pajajaran hiduplah seorang raja yang arif dan bijaksana
bernama prabu siliwangi
ADEGAN 1
Prabu Siliwangi : di usiaku yang sudah tua ini , ingin rasanya aku
melengserkan kekuasaanku kepada putraku.( kemudian raja memanggil banyak catra
dan banyak blabur). “ hai banyak
catra, kemarilah kau.”
Banyak catra : sendika ramanda ada apa gerangan ramanda memanggil
hamba kemari?”
Prabu siliwangi :” hai banyak catra, aku merasa malu terhadap para raja di negeri
sebrang, setelah berusia senja mereka dapat mewariskan kerajaannya kepada putra
mahkota dengan cara damai tanpa melalui pertumpahan darah,sementara engkau,
sendiri ketika ku limpahi kerajaaan
terusaja menolak dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.”
Banyak catra :” bukan begitu ramanda, hamba masih ingin menuntut ilmu agar disaat
memegang kekuasaan nanti hamba telah memiliki kemampuan yang cukup hingga dapat
berlaku adil dan rakyat pajajaran dapat hidup rukun dan sejahtera.”
Prabu siliwangi :” hendak berguru menuntut ilmu,atau menuruti nafsu angkara murkamu yang
suka mengadu ayam dan berbuuru di hutan bersama prajurit sialan itu.”
(tiba-tiba permaisuri masuk dan berkata)
Permaisuri prabu siliwangi :”turuti saja kehendak ramandamu untuk segera
mencari calon permaisuri anakku,dan segeralah
naik tahta untuk menggantikannya.”
Banyak catra :” tidak ibunda,hamba meminta tenggang waktu untuk mencari calon
permaisuri seperti yang hamba inginkan.karena
Hamba tidak ingin menikah dengan sembarang wanita , dan hamba telah
bersumpah hamba tidak akan menikah dengan wanita kecuali wanita tersebut
seorang putri yang baik wajah mapun perilakunnya seperti ibunda ratu.”
Prabu siliwangi :”dasar anak kurang ajar,jika begitu engkau tidak pantas lagi jadi
putraku. Segera enyahlah dari negeri ini, aku tidak sudi lagi melihat
mukamu.(murka prabu siliwangi).”
Banyak catra pergi dari kerajaan, ketika ia sampai di gunung tangkuban
perahu ia bertemu dengan ki ajar winarong.
ADEGAN 2
Banyak catra ;” guru, kini aku telah menjadi rakyat biasa yang hina dan tidak memiliki
apapa serta tidak diakui lagi sebagai putra prabu siliwangi dan di usir dari
negeri ini.”
Ki ajar winarong :” jangan bicara begitu raden,tidak ada orang tua yang ingin
menjerumuskan anak2 nya sendiri.kita sebagai manusia,semuanya telah ada yang
mengatur. Baik rupa wajah,rezeky,kematian,dan jodoh tidak pernah da yang
mengetahui kecuaki tuhan penguasa jagat raya ini.”
Banyak catra :” akankah anak seorang raja seperti aku dapat hidup sengara
terlunta-lunta sebagai peminta-minta dijalan karena berlaku durhaka dan tidak
mau menuruti perintah orang tuanya, guru?”
Ki ajar :”raden jangan berputus asa,pergilah engkau e arah matahari terbit di
sebelah timur, disitulah engkau akan menemukan yang engkau cari, yakni seorang
putri yang mempunyai wajah dan perilaku yang sangat mirip dngaan ibunda mu.”
Banyak catra :”baiklah guru,hamba akan melaksanakan apa yang kau perintahkan,untuk itu
hamba mohon pamit dan doa restu”
Ki ajar :”baiklah segeralah engkau pergi, smoga tuhan penguasa jagad ini merestui
kehendakmu.”
Raden banyak catra melanjtkan perjalanannya kearah timur dengan
menyamar sebagai rakyat biasa dan memakai nama samara kamandaka. Ampailah Ia di
wilayah kadipaten pasi luhur, disana ia bertemu dengan patih reksanata.
ADEGAN 3
Patih reksanata:” hai anak muda, siapakah gerangan kau ini?
Kamandaka :”namaku kamandaka tua, aku hanyalah rakyat biasa yang sedang mengembara
tak tentu arah.”
Patih reksanata :”ohh begitu rupanya, bagaimana kalua kau menjadi anak angkatku dan
tinggal bersamaku di kadipaten pasir luhur ini.”
Banyak catra :” terimakasih tuan, dengan senang hati hamba menerimanya.”
(patih reksanata merasa sangat bangga dan senang hati mempunyai putra
angkat yang gagah perkasa dan tampan seperti kamandaka).
Kadipaten pasir luhur dipimpin oleh seorang bupati yang bernama adipati
kanandaha, beliau memiliki beberapa orang putri yang sudah bersuami, kecuali si
bungsu yakni dewi ciptarasa yang memiliki wajah dan prilaku yang mirip dengan
ibunda raden kamandaka.
Tiba dihari upacara adat kadipaten yakni upacara menangkap ikan di kali
logawa semua pejabat datang termasuk patih reksanata. Raden kamandaka diam diam
mengikutinya dari belakang disana raden kamandaka bertemu dewi ciptarasa.
ADEGAN 4
Kamandaka: “ siapakah gerangan dikau adinda?”
Dewi ciptarasa: “aku adalah ciptarasa putri dari adipati kanandaha kakang, lantas siapa
gerangan dikau?”
Kamandaka: “aku adalah kamandaka anak angkat dari patih reksanata.”
Dewi ciptarasa: “oh seperti itu rupanya”
(mereka melanjutkan membicarakan tentang banyak hal dan mereka saling
pandang kemudian saling jatuh cinta)
Dewi ciptarasa: “datanglah engkau ke taman kaputren kadipaten pasir luhur besok malam
kakang.”
Kamandaka: “baiklah adinda aku akan datang.”
(mereka berpisah……)
Keesokan harinya pada malam hari di taman keputren kadipaten pasir
luhur.
ADEGAN 5
Dewi ciptarasa: “kakang… disini, kemarilah!” (sambal melambaikan tangan)
Kamandaka: (menghampiri dewi ciptarasa) “apakah kau sudah lama menunggu adinda?”
Dewi ciptarasa: “hmmm, belum terlalu lama kakang.’
saat mereka tengah asik mengobrol, ada prajurit yang melihat dan
melaporkan apa yang dilihatnya kepada adipati kanandaha.
ADEGAN 6
Prajurit: “sendika tuan adipati, ada berita penting yang harus saya sampaikan pada
tuan.”
Adipati kanandaha: “ada apa prajurit, silahkan sampaikan.”
Prajurit: (maju dan membisikan berita tersebut pada adipati kanandaha)
Adipati kanandaha: (kaget) ‘apa…? Benarkah itu prajurit?”
Prajurit: “benar tuan.”
Adipati kanandaha: “hal itu tidak boleh terjadi, putriku tidak boleh menjalin kasih apalagi
menikah dengan rakyat biasa seperti kamandaka, karena hal itu sudah melanggar kesusilaan.
Cepat panggil patih reksanata kemari!”
Prajurit: “baik tuan, perintah tuan adipati akan segera hamba laksanakan. Sekarang
hamba mohon izin tuan.”
Prajuritpun langsung menemui patih reksanata
ADEGAN 7
Prajurit: “tuan patih engkau di perintahkan untuk segera menghadap tuan adipati
kanandaha.”
Patih reksanata: “ada urusan apa gerangan, sampai adipati kanandaha memanggilku prajurit?”
Prajurit: “hamba tidak tahu tuan, sebaiknya engkau langsung menemui beliau saja.”
Patih reksanata: “baiklah kalau begitu.”
Patih reksanata langsung menemui adipati kanandaha
Patih reksanata: “ada apa geragan engkau memanggilku adipati?”
Adipati kanandaha: “cepat serahkan anakmu kamandaka kepadaku!”
Patih reksanata: “dengan alasan apa hamba harus menyerahkan anak hamba kamandaka padamu
adipati?”
Adipati kanandaha: “karena anakmu telah lancing menjalin kasih dengan anakku dewi
ciptarasaa,dan hal itu adalah hal yang
melanggar kesusilaan ,patih.”
Patih reksanata: (kaget) “benarkah begitu tuan adipati?”
Adipati kanandaha: “benar! Karena itu cepat serahkan dia kepadaku sekarang juga.”
Patih reksanata: (dengan terpaksa) “baiklah jika itu keinginanmu, aku akan menyerahkan
anakku kepadamu tuan adipati.”
Kamandakapun ditangkap oleh prajurit namun dengan siasat dari patih
reksanata ia dapat berhasil lari.
Prajurit : (berlari) “tuan adipati …….tuan adipati…..ada masalah yang terjadi.”
Adipati kanadaha :”masalah apa yang terjadi prajurit,sampai2 kau berlari
terluntang-lantung seperti itu?”
Prajurit:”kamandaka berhasil melarikan diri adipati.”
Adipati kanandaha:” apa? Bagaimana hal itu bisa terjadi? Cepat tangkap kamandaka,dan seret
ia kemari dalam keadaan hidup maupun mati.”
Prajurit:” baiklah tuan.”
Terjadilah kejar-mengejar antara prajurit dan kamandaka hingga sampai
di suatu sungai dan kamandaka terjun masukke sungai itu serta menyelam
mengikuti arus airnya. Para prajuritpun melapor kepada adipati kanandaha bahwa
kamandaka telah mati di dalam sungai.
ADEGAN 8
Kamandaka :( terengah-engah, sambil duduk di tepi sungai)
Rekajaya : (kaget) “siapa engkau ki sanak ?
Kamanaka : “aku adalah kamandka,tolong bantu aku ki sanak, ada prajurit yang
megejarku.tanpa ku ketahui apa kesalahanku”
Rekajaya: “baiklah ikutlah dnganku raden.
Kamandaka kemudian berteman baik dengan rekajaya dan menetap di desa
panagih .di desa ini kamandaka diangkat menjadi anak mbok kertasura,seorang
janda miskin,
ADEGAN 9
Mbok kertasura:”siapakah gerangan anak muda yang tampan rupawan ini rekjaya?”
Rekajaya:”dia adalah raden kamandaka,nyai”
Mbok kertasura:”dimana kau menemukanya,dan bagaimana ia bisa datang dengan keadaan
sperti ini?”
Rekajaya:”aku menemukannya di tepi sungai nyai ,dia sedang di kejar-kejar oleh
prajurit kadipaten pasir luhur tanpa tau apa sebabnya.”
Mbok kertasura:”oh begitu ternyata,bagaimana bila engkau menjadi anak angkat ku saja
raden kamandaka?”
Kamandaka:”baiklah nyai bila itu keinginanmu”
ADEGAN 10
Kamandaka kemudian menjadi penggeman adu ayam , ia menyabungkan ayam
milik mbok kertasura yang bernama mercu dan di setiap pertandingn ia selalu
menang.kabar kamandaka masih hidup
terdengar sampai di telinga adipati kanandaha, dan ia sangat marah.
Adipati kanandaha: “prajurit cepat kemari kau!
Prajurit:”sendika raden adipati,ada apa memanggil hamba kemari ?
Adipati kamandaha: “kau mengatakan kamandaka telah mati,tapi ternyata ia masih hidup dan
kini a tinggal di desa panagih.cepat tangkap dia sekarang juga!”
Prajurit:”baiklah raden adipati “
ADEGAN 11
Datanglah silih warni yang sebenarnya ialah banyak ngampar yang di
tugasi prabu siliwangi ,ayahnya untuk mencari banyak catra ayahnya dengan
menyamar sebagai rakyat biasa dan berbekal pusaka keris kujang pamungkas.
Adipati kanandaha:”siapakah gerangan engkau anak muda?”
Seilih warni:”hamba adalah silih warni tuan adipati “
Adipati kanandaha:”ada apakah gerangan engau datang ke kadipaten pasir luhur ini?”
Silihwarni:”hamba datang kemari untuk mencari sodara hamba yang telah lama
menghilang,tuan adipati.
Aipati kanadaha:”oh begitu rupanya ,aku punya penawaran bagus untukmu silihwarni .
bagaimana bila sambil mencari sodaramu yang hilang itu kau bekerja kepadaku
yakni dengan menangkap penghianat yang bernama Kamandaka . Apabila kau berhasil
melakukan perintahku kau akan ku jadikan patihku.
Silihwarni:”Baiklah, tuanku hamba bersedia memenuhi perintah tuanku
ADEGAN 12
Pada saat Raden Kamandaka dan Silihwarni sedang melakukan persambungan
ayam, Silihwarni menikam pinggang Kamandaka dengan kujang pamungkasnya.
Silihwarni: (Ia pun menikam Kamandaka dengan kujang pusakanya sehingga
menyebabkan perut Kamandaka terluka)
Kamandaka: (berlari menyelamatkan diri dan bersembunyi di sebuah goa.)
Silihwarni:”Tunggu…..!!!”(sambil mengejar kamandaka)
ADEGAN 13
Setelah sampai di goa Silihwarni kehilangan jejak Kamandaka
Silihwarni:”Hei….!!! Kamandaka keluarlah, tunjukan dirimu jika kau memang berani….!! Siapa
sebenarnya engkau itu “(berseru menentang kamandaka)
Kamandaka:”_”(terdiam)
Silihwarni:”Cepat tunjukan siapa sebenarnya engkau itu “
Kamandaka:”Aku adalah Banyak Catra putra dari kerajaan Padjajaran, lalu siapa
engkau itu ??”(Teriak kamandaka dari dalam goa)
Silihwarni:”berarti engkau adalah saudaraku yg selama ini aku cari, aku adalah
banyak blabur putra dari kerajaan padjajaran”
Kemudian raden kamandaka keluar dari goa dan mereka berdua berpelukan
saling meminta maaf. Namun pada saat itu Silihwari harus membawa bukti hati dan darah raden kamandaka, maka pada
akhirnya anjing pwlacaknya yg di potong
di ambil darah dan hatinya.
ADEGAN 14
Raden Kamandaka bertapa di goa dan ia mendapat petunjuk , niatnya
mempersunting dewi ciptarasa akan tercapai kalau ia memakai pakaian lutung dan
mendekat ke kadipaten pasir luhur, dengan menetap di hutan batur agung.
Adipati : “cepat! Tangkap lutung itu, kita tangkap lutung hidup2.”
Rekajaya :( rekajaya datang dengan tiba2) “ tunggu,jangan tangkap lutung itu,itu adalah
lutung peliharaan ku.”
Adipati : "Benarkah?"
Rekajaya : "Benar adipati, lutung adalah lutung milik saya, sudah
berhari-hari lutung itu kabur dari kandang dan tidak kembali lagi"
Adipati : "Lutung ini buruanku, dan aku berhak membawanya."
Rekajaya :"Jika memang tuan adipati menginginkannya, lutung itu
akan saya relakan. Tetapi dengan satu syarat"
Adipati :"Apa syaratmu itu?"
Rekajaya :"lutung itu harus dibawa ke kadipate dan dirawat
sebaikmungkin, karna lutung itu merupakan binatang kesayangan saya."
Adipati :(berfikir)" Baiklah aku setuju"
Rekajaya :"Jika tuan adipati membutuhkan bantuan saya untuk
merawatnya, saya dengan hati akan membantu"
Adipati dan pasukan berburunya akhirnya kembali ke kadipaten dengan
membawa lutung hasil buruannya.
ADEGAN 15
Sesampainya dikadipaten, lutung yang dibawa adipati menjadi rebutan
para putri.
Purbararang :" Ramanda binatang apakah ini? lucu sekali"
Adipati :"Itu namanya lutung anakku."
Purbararang :"Bolehkah saya memeliharanya rama?"
Purbamanik :"Tidak kakak aku yang akan memelihara lutung ini, Lagi
pula aku sudah terbiasa mengurus binatang di istana ini"
Purbadewata :"kakak-kaka sekalian, biar aku saja yang memelihara
lutung ini. Kalian lebih baik berhias dan mempercantik diri agar segera dilamar
pangeran tampan."
Purnamanik :"jaga bicaramu itu dewata, kau tau apa soal mengurus
binatang? mengurus dirimu sendiri saja tidak bisa."(sinis)
Purbararang :"Hentikan kalian semua! aku yang tertua disini. Aku
yang akan merawat lutung itu, dan kalian tidak boleh membantah."
Purbakencana :"Yah pada akhirnya nenek lampir itu yang menang. sok
berkuasa sekali dia"(nyinyir)
Para putripun bertengkar memperbutkan lutung.
ADEGAN 16
Selama beberapa hari di kadipaten lutung tersebut tidak mau makan.
Akhirnya adipatipub membuat sayembara bahwa jika salahsatu dari putrinya dapat
memberi makan dan diterima oleh lutung tersebur, maka ia mendapat kesempatan
memelihara lutung tersebut.
Adipati :(memijat kepala sambil menghela nafas berat)"haahh,,,
Baiklah aku akan mengadakan sayembara. Barangsiapa diantara kalian
putri-putriku yang dapat memberi makan lutung itu maka dia yang berhak
memeliharanya"
Para putri :(bersamaan) "Baiklah ramanda"
Satu persatu putri adipati mulai mencoba memberi makan sang lutung.
Namun tak satupun dari mereka yang berhasi memberi makan lutung hingga tiba
giliran dewi ciptarasa yang memberi makan.
Dewi Ciptarasa :(menatap sang ayah meminta persetujuan)
Adipati :(mengangguk tanda setuju)
Dewi Ciptarasa :"Baiklah lutung ayo makan ya,,, sudah berhari-hari kau tak makan, perutmu itu
pasti lapar"
Dewi Ciptarasa pun memberi makan lutung. Ajaib lutung itu menerima
pisang yang diberikan Dewi Ciptarasa. Bahkan buah-buahan yang dibawa Dewi
Ciptarasa habis dimakan si lutung. Akhirnya lutung tersebut menjadi perliharaan
Dewi Ciptarasa.
ADEGAN 17
Ketika malam hari lutung tersebut berubah menjadi Raden Kamandaka
sehingga hanya Dewi Ciptarasa yang mengetahuinya. Dan jika siang hari Raden
Kamandakan berubah kembali menjadi lutung.
Dewi Ciptarasa :"lutung apakah kau tau, aku sangat senang bisa
memeliharamu. Rasanya aku seperti memiliki teman"(tersenyum gembira)....
"kakak-kakakku sangat benci padaku, aku juga tak tau alasan mereka
membenciku. Mereka bilang aku ini wanita penggoda, karna semua pangeran hanya
menginginkanku. Padahal masih ada 6 kakak perempuanku diistana ini. Kalaupun
hanya karna kecantikan, ke 6 kakak ku juga tak kalah cantik dariku"(Sedih)
Lutung :(berubah menjadi Raden Kamandaka) "Tidak Dewi, mereka
membencimu karna iri padamu, kau cantik, bukan hanya rupa mu, tapi juga
hatimu."(mendekat)
Dewi Ciptarasa :"ss...siapa kau"(ketakutan)
Kamandaka :"aku lutung peliharaanmu Dewi. Inilah wujud
asliku"
Dewi Ciptarasa :"Benarkah? Kenapa kau berubah menjadi lutung? apa
tujuanmu sebenarnya?"
Kamandaka :"Tujuanku datang kemari adalah kau Dewi"
Dewi Ciptarasa :(Malu)
Dengan adanya lutung tersebut, keadaan Dewi Ciptarasa kini menjadi
sangat gembira dan bahagia karena selalu ditemani lutung kasarung.
ADEGAN 18
Prabu pule Bahas, Raden Nusakambangan memerintahkan patihnya untuk
meminang Dewi Ciptarasa dan mengancamnya apabila pinangannya ditolak ia akan
menghancurkan Kadipaten Pasirluhur.
Prabu Pule Bahas :"Heeeyy patih,,, cepat kau bawa pinanganku
kepada Dewi Ciptarasa dari Kadipaten Pasirluhur. Pinanganku itu harus ia
terima! karena jika tidak akan ku luluh lantakan kadipaten kecil itu...
hahahaha"
Patih :"Sendiko gusti prabu"
Sementara di Kadipaten Pasirluhur
Patih :"Aku datang kemari untuk menyampaikan pinangan Gusti Prabu
Pule Bahas dari Nusakambangan untuk putrimu Dewi Ciptarasa jika kau menolak
pinangannya maka kadipatenmu ini akan ia hancurkan."
Adipati :(bimbang)"mohon maaf gusti patih, hamba tidak bisa
menerima ataupun menolak pinangan Prabu Pule Bahas tanpa persetujuan putri
hamba,,,, prajurit cepat panggilkan Dewi Ciptarasa kemari"
Dewi Ciptarasa :"Sendiku dawuh gusti patih(hormat)... Sendiko ramanda"
Adipati :"Putriku Ciptarasa, Prabu Pule Bahas mengirimkan pinangan
untukmu."
Patih :"Jika kau menolak.. istanamu ini akan kuhancurkan agar rata
dengan tanah"(kejam)
Dewi Ciptarasa :(kaget dan bingung, Dewi Ciptarasapun menatap lutung)
Lutung :"Terimalah Dewi, dengan syarat saat pertemuan pengantin
nanti aku harus ikut mendampingimu."(Tetepati)
Dewi Ciptarasa :"Baiklah, aku terima pinanganmu nanti, dengan
syarat saat pertemuan pengantin nanti lutung kesayanganku ini harus turut
mendampingiku."(yakin)
Patih :"Baiklah, akan aku sampaikan syaratmu itu
Sesampainya di Nusakambangan
Patih :"Sendiko Gusti Prabu."
Prabu Pule Bahas :"Ya,,, Bagaimana pinanganku? tentu saja diterima
bukan? karna jika tidakpun akan kudapatkan Gadisku itu dengan cara
apapun."
Patih :"Tentu gusti prabu, lamaran gusti diterimanya dengan satu
syarat."
Prabu Pule Bahas :"Apa itu patih?"
Patih :"Dia ingin saat pertemuan pengantin nanti Lutung
kesayangannya harus turut mendampinginya"
Prabu Pule Bahas :"Hanya itu?"
Patih :"iya gusti prabu"
Prabu Pule Bahas :"hahahaha,,, syarat macam apa itu... kukira dia
menginginkan harta atau semacamnya,, ternyata hanya menginginkan ditemani
seekor lutung hahaha... baiklah sampaikan padanya bahwa aku menyanggupi syarat
nya itu."
ADEGAN 19
Tiba saatnya pernikahan Dewi Ciptarasa dan Prabu Pule Bahas. Saat
pertemuan pengantin lutung kasarung selalu mengganggu Prabu Pule bahas Prabu
Pule Bahas yang geram akhirnya memukul lutung kasarung. Terjadilah perkelahian
antara kedunya.
Prabu Pule Bahas :"Sialan,,, Mati kau"(memukul lutung)
prabu pule bahas digigit, dicakar dan dicekik lutung
karena kesaktian Lutung Kasarung, Prabu Pule Bahas akhirnya gugur.
Lutung Kasarungpun berubah menjadi Raden Kamandaka lalu menjelaskan bahwa ia
sebenarnya adalah Raden Banyak Cakra, putra mahkota kerajaan pajajaran.
Akhirnya Kamandakapun dinikahkan dengan Dewi Ciptarasa.
Namun karena luka saat bertarung dengan Banyak Blabur, Ia tidak bisa
menjadi raja di Kerajaan Pajajaran. Karena Tradisi Kerajaan Pajajaran bahwa
Calon Raja Kerajaan Pajajaran tidak boleh cacat akibat pusaka kujang pamungkas. Banyak Cakrapun
akhirnya hanya bisa menjadi adipati di Kadipaten Pasirluhur menggantikan
mertuanya. Sedangkan yang menjadi Raja di Kerajaan Pajajaran adalah adiknya
yaitu Banyak Blabur.
SELESAI
0 komentar:
Posting Komentar